Halaman
Tema 10
Bencana Alam di Sekitar Kita
Indonesia dalam kurun waktu 4 tahun terakhir ini senantiasa dilanda bencana
alam, yang tentunya mendatangkan kerugian bagi para korban dan juga pemerintah.
Bencana alam dapat terjadi kapan saja dan di mana saja. Hendaknya bagi para
masyarakat untuk selalu tanggap darurat dalam menghadapi segala bencana alam
yang terjadi di sekitar kita.
Dalam pelajaran ini, Anda akan diajak untuk mempelajari dan mempraktikkan
cara mendengarkan isi berita, membaca teks/naskah pidato, menyusun paragraf
contoh, perbandingan, dan proses sesuai dengan ciri-ciri paragraf, membahas
drama Indonesia dengan warna daerah, menerapkan prinsip-prinsip penulisan kritik
dalam bentuk karya sastra Indonesia. Semua aspek yang Anda pelajari tersebut
akan dikaitkan dengan tema yang kita bahas dalam pelajaran ini, yakni Bencana
Alam di Sekitar Kita.
PETA KONSEP
Bencana Alam di Sekitar Kita
Kebahasaan
Kesastraan
Mendengarkan
Intonasi Berita
Membacakan
Teks/Naskah
Pidato
Membahas Dra-
ma Indonesia
dengan Warna
Daerah
Menyusun Paragraf
Contoh, Perbandi-
ngan, dan Proses Se-
suai dengan Ciri-Ciri
Paragraf
Menerapkan Prinsip-
Prinsip Penulisan Kritik
dalam Bentuk Karya
Sastra Indonesia
Sumber: Tempo, 30 Juli 06
Sumber: Tempo, 28-5 Mrt 05
Sumber:Gatra 14 Nov 07
218
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA dan MA Kelas XII Program Bahasa
I. Kompetensi Berbahasa
A. Mendengarkan Informasi Berita
Tujuan Pembelajaran
Anda diharapkan mampu mencatat pokok-pokok isi berita, memilah fakta dan pen-
dapat, serta menanggapinya.
1. Mencatat Pokok-pokok Isi Berita
Anda dapat meminta teman membacakan teks berita berikut ini! Tutuplah
buku ini dan dengarkan dengan saksama! Sambil mendengarkan, buatlah
catatan di buku tugas dengan mengacu pada format 8.1
Banjir di Blitar Selatan sudah Surut
Meski masih ada beberapa tempat yang tergenang air, banjir yang
melanda Kecamatan Sutojayan dan Kecamatan Kademangan,
Kabupaten Blitar, Jawa Timur, mulai surut sejak Sabtu (4/12). Bahkan,
kemarin air sudah surut sama sekali. Warga berharap banjir tidak terjadi
lagi, meskipun kemarin hujan deras masih terus turun.
“Pada kondisi curah hujan 200 milimeter saja sudah bisa dikatakan
hujan lebat. Kemarin di Kecamatan Sutojayan curah hujan mencapai
441 milimeter. Tak urung, ini menyebabkan debit air melonjak dua kali
lipat menjadi 1.800 meter kubik per detik,” ujar Harianto, Sekretaris
Perum Jasa Tirta.
Curah hujan yang sangat tinggi itu, menurut Harianto, bahkan baru
terjadi sekali dalam 25 tahun ini. Warga pun mengakui banjir tahun ini
lebih parah daripada tahun-tahun sebelumnya. Banjir terdalam sebelum-
nya hanya satu meter, tetapi tahun ini kedalaman air bah mencapai
1,5 meter. Curah hujan dan peningkatan debit air yang luar biasa ini,
kata Harianto, juga terjadi di Kediri. Karena debit air mencapai 1.700
meter kubik per detik, sekitar 20 anak sungai yang ada di Kediri akhirnya
tidak bisa dengan cepat masuk ke aliran Sungai Brantas.
Karena hujan deras mulai Kamis lalu, lanjut Harianto, selama dua
hari Perum Jasa Tirta berupaya mengantisipasi dengan membuka dan
menutup pintu air. “Sejauh ini kami merasa sudah mampu mengendali-
kan aliran air dengan baik. Terbukti, sekalipun ada banjir di Blitar, aliran
air masih tetap bisa kami alirkan tanpa ada kendala dan juga tidak
menimbulkan bencana apa-apa di bagian hilir,” ujarnya.
Sekarang ini, kata Harianto lagi, aliran Sungai Brantas yang
melewati sekitar 15 kota dan kabupaten, rata-rata sudah dalam kondisi
debit air normal. Jika sebelumnya di Kaliporong debit air mencapai
219
Bencana Alam di Sekitar Kita
1.000 meter kubik per detik, sekarang sudah mencapai 400 meter kubik
per detik. Selain faktor tingginya curah hujan, menurut Harianto,
pihaknya juga masih akan menelaah penyebab banjir yang terjadi di
Blitar. “Faktor lain bisa karena daerah resapan sudah banyak berkurang.
Hal inilah yang perlu kami telaah lebih lanjut, dengan membahasnya
bersama pihak akademisi,” ungkapnya.
(Dengan perubahan seperlunya dari harian
Kompas
, 6 Desember 2007)
2. Memilah Fakta dan Pendapat
Pemberitaan dalam media massa cetak berisi berbagai fakta dan pendapat
yang terjadi di dalam masyarakat. Sebagaimana ditulis di berbagai media cetak
lokal, regional, maupun nasional memberikan gambaran berbagai kejadian,
baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Fakta adalah keadaan, kejadian, atau peristiwa yang benar dan bisa
dibuktikan, termasuk di dalamnya ucapan pendapat atau penilaian orang atas
sesuatu. Dalam kode etik jurnalistik, Pasal 3 Ayat (3) dijelaskan antara lain,
“... di dalam menyusun suatu berita, wartawan Indonesia harus membedakan
antara kejadian
(fact)
dan pendapat
(opini)
sehingga tidak mencampuradukkan
yang satu dengan yang lain untuk mencegah penyiaran berita-berita yang
diputarbalikkan atau dibubuhi secara tidak wajar.
Pendapat sering dikenal dengan
public opinion
atau pendapat umum dan
general opinion atau anggapan umum. Pendapat merupakan persatuan (sintesis)
pendapat-pendapat yang banyak; sedikit banyak harus didukung orang banyak,
baik setuju maupun tidak setuju; ikatannya dalam bentuk perasaan/emosi; dapat
berubah; timbul melalui diskusi sosial (Junaedhi, Kurniawan. 1991.
Ensiklopedi
Pers Indonesia
. Jakarta: Gramedia)
Berdasarkan catatan tentang pokok-pokok isi berita banjir di atas, Anda
tentu dapat memilah mana jenis berita yang berupa fakta dan mana berita
yang merupakan pendapat. Untuk itu, lakukan kegiatan seperti pada format
9.1!
3. Mengemukakan Tanggapan terhadap Isi Berita
Berdasarkan catatan tentang pokok-pokok isi berita “Banjir di Blitar Selatan
sudah Surut” sekaligus pemilahan fakta dan pendapat atas berita tersebut, Anda
dapat menanggapinya. Tulislah tanggapan Anda di buku tugas, lalu sampaikan
secara bergiliran di depan kelas!
220
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA dan MA Kelas XII Program Bahasa
Pelatihan
Anda sudah mempelajari cara mencatat pokok-pokok isi cerita, sekarang
asahlah kemampuan Anda dengan mengerjakan perintah-perintah di
bawah ini!
(Tugas dikerjakan di rumah)
1. Carilah teks berita dari media cetak tentang bencana alam!
2. Tulislah pokok-pokok isi berita tersebut!
3. Kelompokkan pokok-pokok isi berita tersebut menjadi dua kelompok,
yaitu berita yang berupa fakta dan berita yang berupa pendapat!
B. Membaca Teks/Naskah Pidato
Tujuan Pembelajaran
Anda diharapkan mampu menandai pokok-pokok isi pidato dan informasi pen-
dukungnya, lalu membacakannya dengan intonasi yang tepat.
1. Menandai Pokok-pokok Isi Pidato dan Informasi Pendukungnya
Tujuan utama kegiatan membaca adalah mengetahui isi bacaan tersebut.
Untuk dapat memahami isi bacaan dapat dilakukan dengan berbagai cara,
yaitu membaca berulang kali, menandai pokok-pokok isi bacaan, dan
menceritakan kembali isi pokok-pokok bacaan tersebut.
Berikut ini disajikan teks pidato. Anda diminta membacanya. Sambil mem-
baca berikan tanda dengan pensil bagian pokok-pokok isinya berikut informasi
pendukungnya. Berdasarkan tanda yang Anda beri-kan, selanjutnya salin di
buku tugas dengan format berikut ini!
Format 10.1
No.
Judul
Pokok-pokok Isi
Pidato
Informasi
Pendukung
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pidato Belasungkawa Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono Atas Musibah
Gempa Bumi di Pulau Nias dan
Pulau Simeulue
.........................
.........................
.........................
.........................
.........................
.........................
.........................
.........................
.........................
.........................
.........................
.........................
.........................
.........................
.........................
.........................
.........................
.........................
221
Bencana Alam di Sekitar Kita
Pidato Belasungkawa Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono Atas Musibah Gempa Bumi di Pulau Nias dan
Pulau Simeulue
Saudara-saudaraku di wilayah Pulau Nias dan Pulau Simeulue yang
berduka,
Assalamualaikum warahmatulallahi wabarakatuh
Pertama-tama, atas nama pemerintahan dan bangsa Indone-sia,
saya menyampaikan rasa berduka dan belasungkawa yang sedalam-
dalamnya kepada keluarga yang mengalami musibah gempa di Pulau
Nias dan Pulau Simeulue.
Saudara-saudaraku di wilayah Pulau Nias dan Pulau Simeulue yang
berduka,
Gempa yang terjadi pada Senin (28/3) malam dengan kekuatan
8,7 Skala Richter ini telah menghancurkan sekitar 80% wilayah tersebut.
Sedikitnya 500 rumah pun runtuh dan diperkirakan penghuninya ikut
tertimbun reruntuhan itu. Korban pun juga belum dapat diketahui secara
pasti jumlahnya. Untuk itu, pemerintah akan mengeluarkan dana
bantuan untuk menangani bencana tersebut. Prioritas kebutuhan adalah
untuk makan, kesehatan, perumahan darurat, dan lainnya. Dalam hal
ini, pemerintah tidak mengenal anggaran awal, tetapi menggunakan
anggaran akhir, yaitu anggaran yang tidak ditetapkan sebelumnya
melainkan anggaran yang dihitung setelah upaya penanganan bencana
selesai.
Selain belasungkawa, pemerintah juga langsung menetapkan
kegiatan tanggap darurat di dua pulau yang terkena bencana dan sekitar-
nya. Titik berat upaya pemerintah kali ini adalah memberikan perawatan
bagi korban yang luka maupun melakukan evaluasi dan langkah medis
untuk menyelamatkan para korban yang terluka.
Saudara-saudara di wilayah Pulau Nias dan Pulau Simeulue yang
berduka,
Demikian kiranya ucapan belasungkawa yang dapat saya sampai-
kan kepada keluarga yang mendapatkan musibah. Semoga keluarga
yang ditinggalkan mendapatkan ketabahan dan kekuatan.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
(Sumber: harian
Solopos
, 30 Maret 2007 dengan perubahan seperlunya)
222
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA dan MA Kelas XII Program Bahasa
Pelatihan
2. Membacakan Teks Pidato dengan Intonasi yang Tepat
Anda tentu telah memahami isi pokok dan pendukung dari naskah pidato
di atas. Sekarang cobalah Anda bacakan di depan kelas dengan menggunakan
intonasi yang tepat, lafal jelas, volume suara yang keras, dan penjedaan yang
tepat antara isi pokok dan isi pendukung! Mintalah tanggapan atau masukan
dari teman Anda!
Setelah Anda memahami pembacaan teks pidato di atas. Carilah naskah
pidato lain, kemudian lakukan kegiatan berikut!
1. Pahami pokok-pokok isi pidato!
2. Pahami pokok-pokok informasi pendukungnya!
3. Bacalah teks pidato tersebut dengan lafal, intonasi, dan volume
suara yang keras!
C. Menyusun Paragraf Contoh, Perbandingan, dan Proses
Sesuai dengan Ciri-ciri Paragraf
Tujuan Pembelajaran
Anda diharapkan mampu menyusun paragraf contoh, perbandingan, dan proses
sesuai dengan ciri-ciri paragraf tersebut.
Paragraf memiliki aneka ragam dalam berbagai model tulisan, baik di media
cetak, majalah, dan buku-buku referensi lainnya. Ada paragraf contoh, per-
bandingan, dan proses. Paragraf contoh berarti paragraf yang menjelaskan
contoh-contoh secara deskriptif dalam sebuah karangan. Sementara itu,
paragraf perbandingan berisi perbandingan dua hal yang dikaitkan dalam satu
paragraf secara kohesif dan koherensif. Terkait dengan hal itu, paragraf proses
memberikan gambaran proses suatu kejadian atau peristiwa di sekitar kita.
1. Paragraf Contoh
Paragraf contoh berarti paragraf yang menjelaskan contoh-contoh secara
deskriptif dalam sebuah karangan. Paragraf contoh sering digunakan untuk
mendeskripsikan suatu keadaan atau peristiwa yang ditekankan pada contoh-
contoh sebagai penjelas. Perhatikan contoh paragraf di bawah ini!
223
Bencana Alam di Sekitar Kita
Contoh:
Bencana alam di Yogyakarta mengakibatkan kerugian yang besar
bagi masyarakat. Kerugian itu dirasakan masyarakat DIY dan Jateng,
baik secara material dan psikis. Secara matrial dapat dilihat dari roboh-
nya bangunan-bangunan, tempat tinggal, dan rusaknya sarana infrastuk-
tur, dan lain-lain. Secara psikologis bisa dilihat dari trauma yang dirasa-
kan oleh masyarakat, baik anak-anak maupun orang tua.
Berdasarkan paragraf di atas dapat dijelaskan bahwa paragraf contoh
berusaha mendeskripsikan berbagai contoh dengan fakta.
2. Paragraf Perbandingan
Paragraf perbandingan berisi perbandingan dua hal yang dikaitkan dalam
satu paragraf secara kohesif dan koherensif.
Contoh:
Curah hujan yang sangat tinggi itu, menurut Harianto, bahkan baru
terjadi sekali dalam 25 tahun ini. Warga pun mengakui banjir tahun ini
lebih parah daripada tahun-tahun sebelumnya. Banjir terdalam sebelum-
nya hanya satu meter, tetapi tahun ini kedalaman air bah mencapai 1,5
meter. Curah hujan dan peningkatan debit air yang luar biasa ini, kata
Harianto, juga terjadi di Kediri. Karena debit air mencapai 1.700 meter
kubik per detik, sekitar 20 anak sungai yang ada di Kediri akhirnya
tidak bisa dengan cepat masuk ke aliran Sungai Brantas.
(Dengan perubahan seperlunya dari harian
Kompas
, 6 Desember 2007)
Contoh:
Gempa yang terjadi pada Senin (28/3) malam dengan kekuatan
8,7 Skala Richter ini telah menghancurkan sekitar 80% wilayah tersebut.
Sedikitnya 500 rumah pun runtuh dan diperkirakan penghuninya ikut
tertimbun reruntuhan itu. Korban pun juga belum dapat diketahui secara
pasti jumlahnya. Untuk itu, pemerintah akan mengeluarkan dana bantu-
an untuk menangani bencana tersebut. Prioritas kebutuhan adalah untuk
makan, kesehatan, perumahan darurat, dan lainnya. Dalam hal ini,
pemerintah tidak mengenal anggaran awal, tetapi menggunakan
anggaran akhir, yaitu anggaran yang tidak ditetapkan sebelumnya
melainkan anggaran yang dihitung setelah upaya penanganan bencana
selesai.
(Sumber: harian
Solopos
, 30 Maret 2007 dengan perubahan seperlunya)
224
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA dan MA Kelas XII Program Bahasa
Pelatihan
Berdasarkan kedua paragraf di atas dapat dijelaskan bahwa paragraf
perbandingan berusaha membandingkan dua kejadian yang memiliki
kesamaan, yaitu bencana alam apapun bentuknya akan menelan banyak korban
baik material maupun psikologis.
3. Paragraf Proses
Paragraf proses memberikan gambaran proses suatu kejadian atau
peristiwa di sekitar kita.
Contoh:
Tsunami yang terjadi di Aceh terjadi pada waktu pagi hari. Mula-
mula tanah bergoyang dan terjadi gempa, selang beberapa saat air dari
laut mangalami pasang yang luar biasa bayaknya bahkan sampai
menerjang daratan. Bangunan-bangunan banyak yang roboh karena
tersapu oleh air laut. Proses tsunami ini terjadi karena patahan dari
dua lempeng yang terjadi di dasar samudra sehingga air masuk ke dalam
patahan tersebut. seper sekian detik muncullah arus balik kembali dari
lempengan tersebut menerjang menuju daratan dengan frekuensi arus
yang besar dan tinggi.
Berdasarkan paragraf di atas dapat dijelaskan bahwa paragraf proses
merupakan suatu urutan peristiwa untuk penyusunan proses kejadian.
Anda sudah diberi gambaran tentang cara menyusun paragraf contoh,
perbandingan, dan proses sesuai dengan ciri-ciri paragraf tersebut,
sekarang kembangkanlah kemampuan Anda dengan mengerjakan
perintah-perintah di bawah ini!
Tulislah paragraf yang berisi mengenai:
1. Contoh-contoh siswa kreatif dan kurang kreatif!
2. Perbandingan antara pendidikan murah dan mahal!
3. Prose pembuatan tempe atau krupuk!
4. Bacakan tulisan anda kepada teman-temanmu dan mintalah
tanggapan dari gurumu!
225
Bencana Alam di Sekitar Kita
II. Kompetensi Bersastra
A. Membahas Drama Indonesia dengan Warna Daerah
Tujuan Pembelajaran
Anda diharapkan mampu menceritakan isi drama Indonesia dengan warna daerah,
membahas unsur-unsur dalam drama, serta membahas kekhasannya.
1. Menceritakan Isi Drama
Coba Anda baca teks drama berikut ini! Selanjutnya, Bapak/Ibu Guru akan
menunjuk salah satu siswa untuk menceritakan kembali isi drama tersebut!
Pelaku:
- Pak Hanafi
- Ibu As
- Calon Menantu
- Purwoko
- Istri Purwoko
Suasana:
Adegan terjadi malam hari di suatu ruangan (Bu As sedang mem-
buka-buka brosur wisata ke luar negeri)
Pak Hanafi
:
(dalam hati)
“Dasar orang miskin, bisanya cuma
mimpi. Emangnya, kalau sudah buka-buka brosur
begitu. Lantas sudah merasa berada di luar negeri
...?
(Calon menantu duduk di samping Pak Hanafi)
Calon menantu : “Ibu mau pergi ke mana untuk merayakan Tahun
Baru?”
Bu As
: “Lha ini, aku sedang bingung. Pokoknya rahun ini
aku harus keluar dari orbit ibu-ibu kompleks sini.
Sudah bosen merayakan Tahun Baru dengan
mereka. Perayaan Tahun Barunya tidak mengesan-
kan. Hanya bakar sate, lantas apa lagi goreng sing-
kong. Nggak berkesan!”
Pak Hanafi
: “Lha itu, Bu, untuk membeli kenangan alangkah
mahalnya, harus pergi ke hotel, atau tempat lain.
Tabungan dikuras.”
Bu As
: “Yang penting puas. Pak. Bapak kok iri sama orang
berduit?”
Calon menantu : “Terus, Ibu mau ke mana?”
226
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA dan MA Kelas XII Program Bahasa
Bu As
: “Aku sedang bingung. Mau Tahun Baru ke Prancis,
di sana sedang ada pemogokan. Transportasi lum-
puh. Masak, pergi ke Prancis cuma mendekam di
rumah Saudara. Kan, nggak enak. Mau nengok fa-
mili di Kanada, di sana sedang musim dingin.”
Pak Hanafi
:
(mencibirkan bibirnya)
Calon menantu : “Kan, ada baju tebal.”
Bu As
: “Bukan perkara baju tebal, tetapi rematikku ini, lho.
Bisa kambuh nanti.”
Calon menantu : “Ke Australia saja, Bu As. Di sana kan sedang
musim panas.”
Bu As
: “Ya,
ngapain
ke sana. Cuma melihat kanguru.
Sudah ada, tuh, di sini. Di kebun binatang. Kenapa
mesti ke sana.”
Pak Hanafi
: “Alasan rematik, alasan kanguru, orang tidak punya
tabungan saja, Ibu berlagak ....”
Bu As
: “Siapa tahu ada yang mengongkosi ....”
Pak Hanafi
:
(agak marah)
“Bu, di depan calon menantu jangan
ngomong begitu, nanti dikira
nyindir
....”
Calon menantu :
(sambil meringis)
“Saya sudah kebal kok, Pak, oleh
sindiran. Saya memang orang yang benar-benar
tidak punya.”
Bu As
:
(menjadi berang)
“Bapak menuduh asal-asalan.
Memangnya aku minta diongkosi oleh menantu ....”
Pak Hanafi
: “Yaa ... misalnya, orang lain, mau Bu?”
Bu As
:
(Wajah berangnya kontan hilang, berubah terbelalak
penuh harap)
. “Lho, siapa, Pak, yang mau
mengongkosi?”
Pak Hanafi
: “Ada, mau?”
Bu As
:
(sambil melihat kesungguhan suaminya)
. “Ya, mau.”
Pak Hanafi
: “Ibu loncat pagar saja di kedutaan!”
Calon menantu :
(tertawa terbahak-bahak).
Bu As
:
(kebingungan)
“Lho, bisa toh, Nak?”
Calon menantu : “Ya, bisa, Bu, tetapi itu namanya minta suaka politik.”
Pak Hanafi
: “Ya,
nggak
apa-apa, Bu. Ibu bilang saja pada orang
kedutaan, sudah bosan tinggal di Indonesia. Punya
suami sudah gaek, tidak bisa apa-apa. Di luar negeri
jadi gelandangan juga diberi uang, kok, Bu.”
Bu As
: “Huu, menghina, jadi gelandangan ....
nggak, nggak
sudi yaa ....”
227
Bencana Alam di Sekitar Kita
Tiba-tiba terdengar suara “bluk” di belakang rumah.
Bu As
: “Lho, apa itu?”
Calon menantu lari ke belakang. Bu As dan Pak Hanafi menyusul. Di
pojok belakang ada sesosok lelaki terduduk. Kelihatannya habis loncat
dari pagar dan kakinya sedikit kesakitan.
Bu As
:
(teriak)
“Maliiiiing!”
Purwoko
: “Bu, saya bukan maling, tetapi tetangga di belakang
rumah Ibu.”
Bu As
: “Lho, Nak Purwoko ....”
Purwoko
: “Iya, Bu ....”
Pak Hanafi
:
(mendekat)
. “Dik, ini bukan kedutaan. Jangan
minta suaka di sini. Apalah saya ini. Saya tidak
permah melamar jadi duta besar,
kok
Adik mencari
suaka di rumah saya ....”
Purwoko
: “Maaf, saya ... ng ... saya mau dibunuh istri saya
....”
Bu As
: “
(geleng kepala)
. “Wah, ini perkara perseling-
kuhan. Pasti ini. Biarlah suami istri orang Inggris
saja yang pada selingkuh. Kenapa pada tiru-tiru.”
Pak Hanafi
:
(tertawa)
. “Perselingkuhan lagi
nge-trend
, kok,
Bu.Menurut ramalanku, tahun 1996, bakalan
banyak perselingkuhan.”
Purwoko tidak menghiraukan ocehan-ocehan tersebut dan hendak
meninggalkan mereka, tetapi ....
Pak Hanafi
:
(sambil mengajak masuk ke dalam rumah)
. “Sudah,
ditenangkan dulu.”
Purwoko
: “Saya ini, ‘kan orang kapal, Bu. Sering keliling dunia
....”
Pak Hanafi melirik Bu As.
Pak Hanafi
: “Itu, Bu, kalau mau keliling dunia secara gratis, Ibu
jadi orang kapal saja ....”
Bu As
: “Sembarangan. Orang kapal ....”
Purwoko
:
(menengah)
“Saya sudah bosan jadi orang kapal.
Saya mau jadi orang daratan saja, Bu. Eee ... istri
saya malah marah. Katanya, di daratan banyak
pengangguran. Lantas ia memaksa saya untuk
berlayar lagi, tetapi saya tidak mau. Istri saya marah.
Lantas saya menuduh dia lebih senang saya
tinggalkan. Biar bisa bersenang-senang dengan
lelaki lain ....”
Pak Hanafi
:
(sambil mengangkat tangan)
. “Lho, bukan saya.
Saya sudah tua, lho ....”
228
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA dan MA Kelas XII Program Bahasa
Purwoko
:
(tersenyum)
“Terus dia marah dan bawa pisau
dapur. Saya mau ditusuk. Lantas saya lari.”
Calon Menantu : “Masak, tidak bisa dicegah sendiri. ‘Kan lelaki lebih
kuat.”
Purwoko
: “Saya menangkis dengan bantal dan guling sampai
bantal dan guling itu ‘bodol’, tetapi dia tetap saja
mengamuk. Lantas saya lari.”
Pak Hanafi
: “Wah, ini pertanda berita tentang pembunuhan pada
tahun 1996 semakin banyak. Tabloid-tabloid tidak
bakal kekurangan bahan. Baiklah, Nak Purwoko di
sini dulu. Saya mau tengok istri Nak Purwoko.
(sambil menepuk bahu calon menantu)
“Ayo, temani
Bapak ....”
Bu As
: “Biar, aku saja ....”
Sumber:
Nova
, 17 Desember 1996
2. Membahas Unsur-unsur dalam Drama dan Kekhasannya
Setelah membaca dan menceritakan kembali isi cerita dalam drama yang
berjul Ramadan ‘96 di atas, coba Anda bentuk diskusi kelompok sesuai kesepa-
katan dalam kelas. Setelah terbentuk, bahaslah bersama kelompok Anda tentang
unsur-usnur yang ada dalam drama tersebut. Unsur-unsur itu meliputi tema,
latar, dialog, tokoh, dan karakternya. Selain itu, coba bahaslah tentang kekhasan
dari drama tersebut! Tuliskan hasil pembahasan kelompok Anda dalam selembar
kertas dan kumpulkan pada Bapak/Ibu Guru.
B. Menerapkan Prinsip-prinsip Penulisan Kritik dalam
Bentuk Karya Sastra Indonesia
Tujuan Pembelajaran
Anda diharapkan mampu menerapkan prinsip-prinsip penulisan kritik dalam bentuk
karya sastra Indonesia.
Anda memahami prinsip-prinsip penulisan kritik dan esai pada materi
sebelumnya. Sekarang kita akan terapkan prinsip-prinsip penulisan kritik dalam
berbagai bentuk karya sastra Indonesia. Perhatikan karya sastra berikut ini:
229
Bencana Alam di Sekitar Kita
Keributan Tengah Malam
Oleh: Habiburrahman El Shirazi
Aku sampai di flat jam lima lebih seperempat. Siang yang melelah-
kan. Ubun-ubun kepalaku rasanya mendidih. Cuaca benar-benar panas.
Yang berangkat
talaqqi
pada Syaikh Utsman hanya tiga orang. Aku,
Mahmoud, dan Hisyam. Syaikh Utsman jangan ditanya. Disiplin beliau
luar biasa. Meskipun cuma tiga yang hadir, waktu
talaqqi
tetap seperti
biasa. Jadi, kami bertiga membaca tiga kali lipat dari biasanya. Jatah
membaca Al-Qur’an sepuluh orang kami bagi bertiga. Untungnya Masjid
Abu Bakar Ash-Shiddiq ber-AC. Jika tidak, aku tak tahu seperti apa
menderitanya kami. Mungkin konsentrasi kami akan berantakan, dan
kami tidak bisa membaca seperti yang diharapkan.
Seperti mengerti keinginan kami, begitu selesai
talaqqi
, Amu Farhat,
takmir masjid yang baik hati itu membawakan empat gelas
tamar hindi
dingin. Bukan main segarnya ketika minuman segar itu menyentuh lidah
dan tenggorokan. Selesai minum aku pulang. Mahmoud, Hisyam, Amu
Farhat, dan Syaikh Utsman meneruskan perbincangan menunggu Ashar.
Perjalanan pulang ternyata lebih panas dari berangkat. Antara pukul
setengah empat hingga pukul lima adalah puncak panas siang itu. Berada
di dalam
metro
rasanya seperti berada dalam oven. Kondisi itu nyaris
membuatku lupa akan titipan Maria. Aku teringat ketika keluar dari
mahattah
Hadayek Helwan. Ada dua toko alat tulis. Kucari di sana.
Dua-duanya kosong.. Aku melangkah ke
Pyramid Com
. Sebuah rental
komputer yang biasanya juga menjual disket. Malang! Rental itu tutup.
Terpaksa aku kembali ke
mahattah
dan naik
metro
ke Helwan. Di kota
Helwan ada pasar dan toko-toko cukup besar. Di sana kudapatkan juga
disket itu. Aku beli empat. Dua untuk Maria. Dan dua untuk diriku sendiri.
Kusempatkan mampir ke masjid yang berada tepat di sebelah barat
mahattah
Helwan untuk shalat Ashar.
Terik matahari masih menyengat ketika aku keluar masjid untuk
pulang. Di tengah perjalanan aku melewati Universitas Helwan yang
lengang. Hanya seorang polisi berpakaian lusuh yang menjaga
gerbangnya. Tampangnya mengenaskan. Masih muda, tapi kurus kering.
Seperti pohon pisang kering. Atau seperti dendeng di Saudi kala musim
haji. Mukanya tampak kering. Panas Sahara seperti menghisap habis
darahnya. Ia pasti prajurit wajib militer yang biasa disebut
duf’ah
. Polisi
paling menderita karena bertugas dengan sangat terpaksa. Tanpa gaji
memadai. Hanya beberapa pound saja. Wajar jika tampangnya
mengenaskan. Bisa jadi ia masih berstatus mahasiswa. Karena memang
seluruh laki-laki Mesir terkena wajib militer. Seorang
kumsari
mendekat.
230
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA dan MA Kelas XII Program Bahasa
Ia gemuk, kepalanya bulat penuh keringat. Perutnya buncit seperti balon
mau meletus. Beda sekali dengan polisi penjaga gerbang universitas
itu. Dunia ini memang penuh perbedaan-perbedaan dan hal-hal kontras
yang terkadang tidak mudah dimengerti.
Metro
terus melaju.
Sampai di flat, tenagaku nyaris habis. Kulepas sepatu dan kaos
kaki lalu masuk kamar. Sampai di kamar langsung kunyalakan kipas
angin, kulepas tas, topi, kaca mata hitam, dan kemeja putihku. Kuusap
mukaku dengan tissu hitam. Banyak debu menempel. Aku lalu beranjak
ke ruang tengah, membuka lemari es, mencari yang dingin-dingin untuk
menyegarkan badan. Begitu membuka pintu lemari es mataku
membelalak berbinar. Ada sebotol
ashir ashab
dingin. Kutuangkan untuk
satu gelas. Sambil membawa gelas berisi
ashir ashab
aku berteriak,
“Siapa nih yang beli
ashir ashab
. Pengertian sekali.
Syukran
ya.
Semoga umurnya diberkahi Allah.”
Rudi keluar dari kamarnya dengan wajah ceria.
“Mas.
Ashir ashab
itu bukan kami yang beli.”
“Terus dapat dari mana?”
“Tadi diberi oleh Maria.”
“Apa? Diberi oleh Maria?”
“Iya. Katanya untuk Mas. Makanya masih utuh satu botol. Kami
tidak menyentuhnya sebelum dapat izin dari Mas. Sekarang kami boleh
ikut mencicipi ‘kan Mas?”
“Ah kamu ini ada-ada saja. Kalau ambil ya ambil saja. Yang penting
aku disisain. Pakai menunggu izin segala.”
“Masalahnya ini dari Maria, Mas. Sepertinya puteri Tuan Boutros
itu perhatian sekali sama Mas. Jangan-jangan dia jatuh hati sama Mas.”
“Hus jangan ngomong sembarangan! Mereka itu memang tetangga
yang baik. Sejak awal kita tinggal di sini mereka sudah baik sama kita.
Bukan sekali ini mereka memberi sesuatu pada kita.”
“Tapi kenapa Maria bilang untuk Mas. Bukan untuk kita semua?”
“Lha ketahuan ‘kan? Kau cemburu, jangan-jangan kau yang jatuh
cinta. Ya udah nanti biar kusampaikan sama Maria dan Tuan Boutros
ayahnya, kalau memberi sesuatu biar yang disebut namamu hehehe.”
“Jangan Mas. Bukan itu maksudku?”
“Terus?”
“Tapi Maria sepertinya punya perhatian lebih pada Mas.”
“
Akh
Rudi, kamu jangan berprasangka yang bukan-bukan. Kamu
‘kan tahu. Maria berbuat begitu atas nama keluaganya, atas petunjuk
ayahnya yang baik hati itu. Dan karena kepala keluarga di rumah ini
adalah aku, maka tiap kali memberi makanan, minuman atau menyam-
231
Bencana Alam di Sekitar Kita
paikan sesuatu ya selalu lewat aku,
as a leader
here
. Dia menyampaikan
sesuatu atas nama keluarganya dan aku dianggap representasi kalian
semua. Jadi ini bukan hanya interaksi dua person saja, tapi dua keluarga.
Bahkan lebih besar dari itu, dua bangsa dan dua penganut keyakinan
yang berbeda. Inilah keharmonisan hidup sebagai umat manusia yang
beradab di muka bumi ini. Sudahlah kau jangan memikirkan hal yang
terlalu jauh. Tugas kita di sini adalah belajar. Kita belajar sebaik-baiknya.
Di antaranya adalah belajar bertetangga yang baik. Karena kita telah
diberi, ya nanti kita gantian memberi sesuatu pada mereka.
Wa idza
huyyitum bi tahiyyatin fa hayyu bi ahasana minha!
” “Saya mengerti,
Mas.
Afwan
jika ucapan saya tadi ada yang kurang berkenan.”
“Udah jangan dipikir. Emm..bagaimana makalahmu? Sudah
selesai?”
“
Alhamdulillah
, Mas.”
“Kapan dipresentasikan?”
“Sabtu sore.”
“Di mana?”
“Di Wisma Nusantara.”
“
Ma’at taufiq
.”
Aku melangkah ke kamar sambil membawa segelas
ashir ashab
.
Kuselonjorkan kakiku di atas karpet. Punggungku kusandarkan ke pinggir
tempat tidur. Untung tembok apartemen ini tebal. Jendelanya rapat.
Sehingga udara panas di luar apartemen tidak mudah menembus masuk.
Meskipun agak hangat, tapi tidak sepanas di luar. Dan dengan kipas angin
sudah cukup membuat udara yang hangat itu menjadi sejuk. Kuteguk
ashir ashab.
Perlahan. Dingin mengaliri tenggorokan. Oh luar biasa
nikmatnya. Di kawasan beriklim panas, seperti Mesir dan negara Timur
Tengah lainnya, air dingin memang sangat menyenangkan. Jika air dingin
itu membasahi tenggorokan yang kering rasanya seperti meneguk air sejuk
dari surga, tak dapat dilukiskan dengan kata-kata. Orang yang kehausan
di tengah sahara yang paling ia damba dan ia cinta adalah air dingin
penawar dahaga. Tak ada yang lebih ia cinta dari itu. Di sinilah baru bisa
kurasakan betapa dahsyat doa baginda Nabi,
‘Ya Allah jadikanlah cintaku kepada-Mu melebihi cintaku pada harta,
keluarga, dan air yang dingin’.
Beliau meminta agar cintanya kepada Allah melebihi cintanya pada
air yang dingin, yang sangat dicintai, disukai, dan diingini oleh siapa
saja yang kehausan di musim panas. Di daerah yang beriklim panas,
cinta pada air yang sejuk dingin dirasakan oleh siapa saja, oleh semua
manusia. Jika cinta kepada Allah telah melebihi cintanya seseorang
yang sekarat kehausan di tengah sahara pada air dingin, maka itu adalah
232
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA dan MA Kelas XII Program Bahasa
cinta yang luar biasa. Sama saja dengan melebihi cinta pada nyawa
sendiri. Dan memang semestinya demikianlah cinta sejati kepada Allah
Azza Wa Jalla
. Jika direnungkan benar-benar, baginda Nabi sejatinya
telah mengajarkan idiom cinta yang begitu indah.
Setelah keringat hilang, dan ubun-ubun kepala mulai dingin aku
bangkit hendak mengambil handuk. Aku harus mandi, badan rasanya
tidak nyaman. Harus dibersihkan dan disegarkan. Baru menyentuh
handuk,
handphone
-ku memerik singkat. Ada
sms
masuk. Kubuka. Dari
Maria,
“Sudah pulang ya? Bagaimana dengan titipanku, dapat?”
Langsung kujawab,
“Dapat. Terima kasih atas
ashir ashab
nya.”
Kuletakkan
handphone
-ku di atas meja. Aku langsung bergegas
mandi. Baru menutup kamar mandi yang bersebelahan dengan kamarku,
kudengar si
handphone
memekik lagi. Maria pasti mengirim pesan balik.
Ah, biar, nanti saja setelah mandi. Kuputar kran wastafel. Aku ingin
cuci tangan. Air mengalir. Kusentuh. Hangat sekali. Berarti pipa-pipa
yang berada di dalam tanah berpasir yang mengalirkan air dari tandon
raksasa itu telah panas. Aku jadi teringat saat umrah ke Saudi di puncak
musim panas tahun lalu. Baik siang atau pun malam, kalau hendak
mandi harus mendinginkan air dulu di ember besar. Sebab air yang
keluar dari kran sangat panas. Harus ditampung di ember besar dan
ditunggu sampai dingin. Kulihat
bath tub
penuh dengan air.
Alhamdulillah
,
teman-teman sangat pengertian dan cerdas. Aku bisa langsung mandi
tanpa menunggu air dingin. Ketika air menyiram seluruh tubuh rasa
segar itu susah diungkapkan dengan bahasa verbal. Habis mandi tenaga
rasanya pulih kembali.
Usai berganti pakaian kurebahkan diriku di atas kasur. Oh, alangkah
nikmatnya. Ini saatnya istirahat. Kunyalakan tape kecil di samping tempat
tidur. Enaknya adalah memutar
murattal
Syaikh Abu Bakar Asy-Syathiri.
Suaranya yang sangat lembut dan indah penuh penghayatan dalam
membaca Al-Qur’an sering membawa terbang imajinasiku ke tempat-
tempat sejuk. Ke sebuah danau bening di tengah hutan yang penuh
buah-buahan. Kadang ke suasana senja yang indah di tepi pantai
Ageeba, pantai laut Mediterania yang menakjubkan di Mersa Mathruh.
Bahkan bisa membawaku ke dunia lain, dunia indah di dalam laut
dengan ikan-ikan hias dan bebatuan yang seperti permata-permata di
surga. Dalam keadaan lelah selalu saja suara Syaikh Abu Bakar Asy-
Syathiri menjadi musik pengantar tidur yang paling nikmat. Meski
terkadang aku harus terlebih dahulu meneteskan air mata, kala
mendengar Syaikh Syathiri sesenggukan menangis dalam bacaannya.
Kunyalakan
murattal
Syaikh Syatiri. Suaranya yang indah langsung
233
Bencana Alam di Sekitar Kita
mengelus-elus syaraf-syarafku. Mataku mulai
liyer-liyer
hendak terpejam.
Tiba-tiba
handphone
-ku kembali memekik. Aku teringat sesuatu. Titipan
Maria. Kubaca pesan Maria.
Ada tiga pesan:
“Buka jendela sekarang. Aku akan turunkan keranjang.”
“Kau sedang apa? Aku sudah turunkan keranjang. Lama sekali.”
“Kenapa tidak ada respons?”
Aduh, kasihan Maria. Dia tadi sudah lama membuka jendelanya
dan menurunkan keranjang.
Langsung kujawab,
“Afwan. Tadi saya langsung mandi. Jadi tiga pesanmu terakhir baru
kubuka setelah mandi. Afwan. Sekarang bisa kau turunkan keranjang.”
Kutunggu respons darinya. Tak lama pesannya masuk,
“O, begitu. Tak apa-apa. Ini kuturunkan keranjangnya.”
Aku bangkit dari tempat tidur. Mengambil dua disket dalam tas.
Lalu menuju jendela. Kubuka jendela. Hawa panas langsung masuk.
Sebuah keranjang kecil dijulurkan dengan tambang kecil putih dari atas.
Ada uang sepuluh pound di dalamnya. Kuletakkan dua disket itu dalam
keranjang tanpa menyentuh uang sepuluh pound itu sama sekali.
Kamar Maria memang tepat di atas kamarku, dan jendela kamarnya
tepat di atas jendela kamarku. Orang Mesir yang berada di atas lantai
dua biasanya memiliki keranjang kecil yang seringkali digunakan untuk
suatu keperluan tanpa harus turun ke bawah. Jika ibu-ibu Mesir belanja
buah-buahan atau sayur-sayuran pada penjual buah atau penjual sayur
keliling, biasanya mereka menggunakan keranjang kecil itu, tanpa harus
turun dari rumah mereka yang berada di atas. Mereka cukup pesan
berapa kilo, setelah sepakat harganya mereka menurunkan keranjang
kecil yang di dalamnya sudah ada uang untuk membayar barang yang
dipesannya. Tukang buah atau tukang sayur akan mengisi keranjang
itu dengan barang yang dipesan setelah mengambil uangnya. Jika
uangnya lebih, mereka akan mengembalikannya sekaligus bersama
barang yang dipesan. Barulah si ibu mengangkat keranjangnya seperti
orang menimba. Transaksi yang praktis. Pertama kali melihat aku heran.
Yang aku herankan adalah begitu
amanah-
nya penjual buah itu. Mereka
tidak curang. Tidak berusaha nakal. Maria atau ibunya juga biasa mem-
beli sayur atau buah dengan cara seperti itu.
Maria mengangkat keranjangnya. Aku menutup jendela. Tak lama
kemudian
handphone
-ku kembali bertulalit. Maria lagi,
“Harganya berapa? Uangnya kok tidak diambil, kenapa?”
234
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA dan MA Kelas XII Program Bahasa
Kujawab,
“Harganya zero, zero, zero pound. Jadi tak perlu dibayar.”
Ia menjawab,
“Jangan begitu. Itu tidak wajar.”
Kujawab,
“Harganya seperti biasa. Uangnya kau simpan saja.
Kalau kau buat
Ruzz bil laban
titip ya. Bolehkan?”
Ia menjawab,
“Baiklah kalau begitu. Dengan senang hati.
Syukran
!”
Kujawab,
“
Afwan.”
Klik.
Handphone
kunonaktifkan. Aku ingin tidur. Pada saat yang
sama, kudengar suara pintu terbuka. Lalu suara Hamdi mengucapkan
salam. Kujawab lirih.
Alhamdulillah
dia pulang. Dia nanti akan masak
oseng-oseng wortel campur
kofta
. Aku senang bahwa teman-teman satu
rumah ini mengerti dengan kewajiban masing-masing. Kewajiban
memasak sesibuk apa pun adalah hal yang tidak boleh ditinggalkan.
Sepertinya remeh tapi sangat penting untuk sebuah tanggung jawab.
Masak tepat pada waktunya adalah bukti paling mudah sebuah rasa
cinta sesama saudara. Ya inilah persaudaraan. Hidup di negeri orang
harus saling membantu dan melengkapi. Tanpa orang lain mana
mungkin kita bisa hidup dengan baik.
Sambil rebahan kunikmati suara Syaikh Syathiri membaca Al-
Qur’an mengalun indah. Maghrib masih lama. Dalam musim panas,
siang lebih panjang dari malam. Aku harus beristirahat. Nanti malam
harus kembali memeras otak. Menerjemah untuk biaya menyambung
hidup. Ya, hidup ini—kata Syauqi, sang raja penyair Arab—adalah
keyakinan dan perjuangan. Dan perjuangan seorang mukmin sejati—
kata Imam Ahmad bin Hanbal—tidak akan berhenti kecuali ketika kedua
kakinya telah menginjak pintu surga.
Sumber: Dikutip seperlunya dari novel
Ayat-Ayat Cinta
.htm, 2008
235
Bencana Alam di Sekitar Kita
Refleksi
Ruang Info
Pelatihan
Kerjakan latihan ini sesuai perintahnya!
1. Buatlah kelompok kerja 3-4 orang!
2. Bacalah karya sastra di atas dengan saksama!
3. Tulislah kritik sastra terhadap karya tersebut di atas!
4. Presentasikan hasil kerja Anda di depan teman dan guru Anda!
5. Mintalah kritik dan saran dari teman-teman Anda!
Kegiatan apresiasi sastra dalam arti menikmati keindahannya,
menghayati nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, serta memperoleh
manfaat bagi kehidupan kita, dapat terlaksana apabila kita secara
langsung membacanya atau mendengarkan karya sastra.
Dalam pelajaran ini, Anda telah mempelajari serta mempraktikkan
cara mendengarkan isi berita, membaca teks/naskah pidato, menyusun
paragraf contoh, perbandingan, dan proses sesuai dengan ciri-ciri para-
graf, membahas drama Indonesia dengan warna daerah, menerapkan
prinsip-prinsip penulisan kritik dalam bentuk karya sastra Indonesia.
Sudahkah Anda menguasai keterampilan yang Anda pelajari dan lakukan
tersebut? Jika sudah, Anda boleh meneruskan ke tema berikutnya, tetapi
jika Anda belum menguasai, sebaiknya Anda mengulangi lagi pelajaran
tersebut dan jangan sungkan-sungkan bertanya pada guru pengampu.
Kerjakan di buku tugas Anda!
A. Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1. Ciri-ciri fakta dalam pemberitaan media cetak adalah ....
a. benar-benar terjadi
d. pendapat ulama
b. meragukan
e. fenomena
c. pendapat tokoh
2. Bahasa berita yang baik adalah ....
a. singkat dan jelas
d. membingungkan
b. ambigu
e. efektif dan ambigu
c. tidak formal
236
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA dan MA Kelas XII Program Bahasa
3. Bencana alam yang terjadi di Aceh dan Sumatra Utara merupakan fenomena
alam yang tidak dapat diterka manusia dalam waktu singkat. Kejadian tersebut
termasuk ....
a. fakta
d. resensi
b. pendapat
e. obsesi
c. opini
4. “Alam tidak bersahabat dengan kita”. Ungkapan tersebut merupakan ....
a. referensi
d. fenomena alam
b. pendapat
e. bencana
c. opini
5. Tugas seorang moderator dalam diskusi adalah ....
a. memimpin diskusi
d. mengkritik
b. bertanya
e. mendukung peserta
c. menyanggah
6. Di bawah ini yang
tidak
termasuk unsur-unsur dalam diskusi adalah ....
a. panitia
d. guru
b. peserta
e. pendanaan
c. moderator
7. Ungkapan persetujuan yang baik dalam diskusi adalah ....
a. Saya setuju dengan pendapat Anda karena....
b. Saya tidak setuju karena....
c. Maaf, saya kurang sependapat....
d. Jika itu memang pendapat Anda, ya sudah.
e. Jangan main-main kalau berpendapat.
8. Berikut ini yang
bukan
merupakan unsur-unsur intrinsik dalam cerpen adalah
....
a. tema
d. latar
b. amanat
e. pengarang
c. penokohan
9. Yang termasuk unsur ekstrinsik dalam cerpen adalah ....
a. agama pengarang
d. alur
b. tema
e. penokohan
c. amanat
10. Dalam menulis puisi perlu diperhatikan unsur-unsur di bawah ini,
kecuali
....
a. rima
d. citraan
b. diksi
e. nama
c. tema
B. Jawablah dengan benar di buku tugas Anda!
1. Jelaskan unsur intrinsik yang membangun cerpen!
2. Unsur apa saja yang perlu diperhatikan dalam menulis puisi?
3. Jelaskan perbedaan fakta dan pendapat!
4. Berilah contoh fakta dan pendapat yang terjadi di sekitar Anda!
5. Bagaimana tanggapan Anda dengan bencana alam di Aceh dan Sumatra Utara
tanggal 26 Desember 2004? Jelaskan argumen Anda!
Latihan Ujian Akhir
Kerjakan di buku tugas Anda!
A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!
1.
Dalam Kereta
Dalam kereta
Hujan menebal jendela
Semarang, Solo... makin dekat saja
Menangkup senja
Menguak purnama
Caya menyayat mulut dan mata
Menjengking kereta. Menjengking jiwa
Sayatan terus ke dada
Chairil Anwar
Kesan yang dapat kita rasakan dari kutipan puisi di atas adalah ....
a. kepedihan
b. kecemasan
c. kegelisahan
d. kegembiraan
e. kepiluan
2. Wacana argumentasi dan eksposisi memiliki kesamaan seperti hal di bawah
ini,
kecuali
....
a. menjelaskan pendapat, gagasan, meyakinkan, dan menginfor-masikan
pembaca
b. memerlukan faktor yang diperkuat dengan angka, statistik, dan sebagainya
c. memerlukan data yang lengkap
d. pada bagian penutup bersifat mengajak
e. dapat disertai dengan gambar dan grafik
238
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA dan MA Kelas XII Program Bahasa
3. Yang dimaksud dengan tema suatu karangan adalah ....
a. tujuan pengarang
b. kalimat utama
c. isi karangan
d. pokok pikiran
e. imajinasi pengarang
4. Sebuah karangan dibagi atas paragraf-paragraf. Dalam membentuk suatu
paragraf diperlukan suatu syarat. Syarat-syarat paragraf yang baik adalah
sebagai berikut,
kecuali
....
a. kalimat disusun secara logis
b. tidak boleh ada kalimat sumbang
c. bahasa yang digunakan harus bahasa efektif dan formal
d. menggunakan kata-kata yang bermakna konotatif
e. kalimat-kalimat yang digunakan harus sesuai EYD
5. Di seluruh Indonesia, di ibu kota-ibu kota, di kampung-kampung, di desa-desa,
di pelosok, dan puncak gunung sekalipun, bangsa Indonesia merayakan ulang
tahun kemerdekaannya. Kalimat di atas bergaya bahasa ....
a. antiklimaks
b. repetisi
c. pleonasme
d. personifikasi
e. metafora
6. Karya sastra yang dapat menggantikan nama Angkatan ’20 adalah ....
a. Salah Asuhan
b. Layar Terkembang
c. Siti Nurbaya
d. Belenggu
e. Harimau! Harimau!
7. Pulpennya menari-nari di atas kertas. Kalimat di atas bergaya bahasa ....
a. hiperbola
d. metonimia
b. paradoks
e. metafora
c. personifikasi
8. Alur, penokohan, tema, amanat termasuk unsur-unsur ... dalam karya sastra.
a. intrinsik
d. endosentrik
b. ekstrinsik
e. eksosentrik
c. karakteristik
9. Kalimat “ Santoso yang tampan itu sedang menulis buku di kamar” terdiri dari
... frase.
a. tiga
d. satu
b. empat
e. enam
c. lima
239
Latihan Ujian Akhir
10. Kalimat majemuk setara dengan pelesapan predikat terdapat pada kalimat ....
a. Marlina belajar bahasa Inggris tetapi saya ilmu sastra.
b. Ayah yang menyembelih tetapi Dewi yang membului ayam.
c. Kakak memanjat pohon jambu dan Andi memetik bunga.
d. Iwan membaca buku namun ibu memasak di dapur.
e. Andi berjalan di jalan raya dan saya berjalan di jalan setapak.
11.
....
Demikian surat lamaran ini saya sampaikan dengan harapan menda-pat
perhatian dari Bapak/Ibu. Atas perhatian Bapak/Ibu, saya mengu-capkan terima
kasih.
Jakarta, 9 Agustus 2004
Hormat saya
M. Yuma Aridwan A.
Dalam penggalan surat lamaran pekerjaan tersebut terdapat kesalahan
penulisan kata, yaitu ....
a. saya sampaikan
d. Bapak/Ibu
b. dengan harapan
e. terima kasih
c. atas perhatian
12. Berikut ini yang merupakan kalimat majemuk bertingkat dengan pelesapan
objek adalah ....
a. Ketika kakak membaca novel, adik menulis surat.
b. Karena ibu memasak nasi, saya menulis.
c. Ayah memperbaiki radio ketika saya membaca buku.
d. Arman menonton TV karena adiknya bermain bola.
e. Yuma berusaha menulis surat untuk ibunya.
13. Pada hakikatnya pendidikan berlangsung dalam suatu proses. Proses itu berupa
proses transformasi nilai-nilai pengetahuan, teknologi, dan keterampilan.
Pelaksanaan proses adalah pendidikan dalam fungsi dan lingkungan masing-
masing. Yang menerima proses adalah siswa yang sedang tumbuh dan
berkembang menuju ke arah kedewasaan kepribadiannya.
Pikiran utama paragraf di atas adalah ....
a. yang menerima proses adalah siswa
b. pendidikan berlangsung dalam suatu proses
c. proses pendidikan meliputi proses transformasi nilai-nilai pengetahuan
d. proses pendidikan yang berlangsusng pada siswa
e. pelaksanaan pendidikan nasional
14. Paragraf pada soal nomor 13 termasuk jenis paragraf ....
a. deduktif
d. deskriptif
b. induktif
e. generalisasi
c. campuran
240
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA dan MA Kelas XII Program Bahasa
15. Kesimpulan dalam seminar itu adalah strategi pembangunan ekonomi yang
berkelanjutan harus mengarah pada kepentingan pemerintah. Ini berarti harus
terbentuk kemitraan usaha antara pengusaha besar dan pengusaha kecil, juga
antara inpestor asing dan inpestor dalam negeri.
Dalam laporan hasil seminar tersebut terdapat penulisan yang tidak tepat, yaitu
....
a. strategi seharusnya strategy
d. strategi seharusnya sterategi
b. strategi seharusnya seterategi
e. inpestor seharusnya investor
c. inpestor seharusnya infestor
16 (1) Untuk mengatasi masalah
(2) Untuk mengawasi pekerjaan
(3) Untuk mengambil keputusan
(4) Untuk mengetahui perkembangan
(5) Untuk mengetahui kekurangan
(6) Untuk menemukan teknik baru
(7) Untuk menemukan kecurangan
Urutan yang benar dalam tujuan laporan pada umumnya adalah ....
a. 1, 2, 3, 4, 5
d. 1, 2, 3, 4, 6
b. 1, 4, 5, 6, 7
e. 1, 3, 4, 6, 7
c. 1, 3, 4, 5, 6
17.
Engkau menahan empasan kala
(Sanusi Pane)
Sebaris puisi di atas kalau disadur ke dalam bahasa prosa adalah ....
a. engkau kuat sekali
b. tubuhmu terempas-empas
c. engkau juara yang kuat
d. engkau sudah lama berdiri
e. engkau tahan diempaskan kalajengking
18. Di dalam
Layar Terkembang
karya S. Takdir Alisjahbana, Yusuf akhirnya tidak
kawin dengan Maria karena ....
a. Maria adalah gadis yang lebih suka bergaul dengan orang kebanyakan
b. Yusuf lebih tertarik kepada Tuti yang suka berorganisasi
c. Maria meninggal dunia karena sakit
d. Maria meninggal dunia karena kecelakaan lalu lintas
e. Tuti berhasil meyakinkan Maria bahwa Yusuf suka menyeleweng dengan
gadis lain
19. Pasangan pengarang dan judul karangannya yang salah adalah ....
a.
Salah Asuhan
-Abdul Muis
d.
Belenggu
-Sanusi Pane
b.
Suropati
-Abdul Muis
e.
Layar Terkembang
-STA
c.
Kehilangan Mestika
-Hamidah
241
Latihan Ujian Akhir
20. Ciri-ciri paragraf deskripsi adalah ....
a. pemaparan yang luas dan mendalam
b. penggambaran yang rumit dan penuh ekspresi
c. pemaparan yang jelas dan terperinci
d. penggambaran yang estetis dan puitis
e. pemaparan yang imajinatif dan kreatif
21. Tahap pemusatan pada hal-hal tertentu yang dipandang paling menarik untuk
dipaparkan disebut ....
a. observasi
d. fokus
b. seleksi
e. konsentrasi
c. prediksi
22. Fenomena yang sesuai untuk diangkat menjadi karangan deskripsi adalah ....
a. meningkatnya angka penganguran dari tahun ke tahun
b. kegiatan instansi swasta dalam merekrut karyawan baru
c. kebijakan peningkatan upah minimum regional
d. kurangnya tenaga kerja terampil di desa
e. upaya meningkatkan hubungan baik antara buruh dan majikan
23. Tahap observasi dalam pembuatan karangan deskripsi dilakukan dalam bentuk
....
a. menyebarkan angket
d. memilih objek yang menarik
b. mengamati objek tertentu
e. mewawancarai sumber
c. mengevaluasi sumber data
24. Tugas dan tanggung jawab pemakalah dalam seminar adalah ....
a. menentukan tema seminar dan menyusun kesimpulan
b. merangkum pendapat dan menyusun rumusan seminar
c. memimpin dan mengendalikan makalah serta menjawab pertanyaan
peserta
d. menjalin koordinasi dengan moderator dan notulis dalam mengendalikan
sidang
e. membuat dan menyampaikan makalah serta menjawab pertanyaan peserta
25. Menyusun kesimpulan atau rumusan seminar pada tingkat sesi merupakan tugas
dan tanggung jawab ....
a. pemakalah
d. tim perumus
b. panitia
e. notulis
c. moderator
26. Salah satu kemampuan pokok yang perlu dimiliki oleh seorang pemakalah
adalah ....
a. pandai bergaul dan pintar bicara
b. menjalin keakraban dengan peserta secara ajek
c. merumuskan dan menyampaikan gagasan dengan baik
d. berkomunikasi dengan panitia secara berkala
e. melakukan kontrol terhadap moderator dan notulis
242
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA dan MA Kelas XII Program Bahasa
27. Surat lamaran yang ditulis berdasarkan iklan di surat kabar harus mencantumkan
....
a. nama surat kabar dan waktu penerbitannnya (tanggal, bulan, tahun)
b. nama perusahaan berikut direksi dan pemiliknya
c. nama surat kabar dan pemiliknya
d. ukuran dan redaksional (kalimat) iklan
e. nama judul berikut nomor iklan
28. Akhirnya, penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
ikhlas memberi bantuan sehingga karya tulis ini terwujud.
Kalimat di atas merupakan bagian karya tulis yang terdapat pada ....
a. latar belakang
d. kesimpulan
b. kata pengantar
e. penutup
c. pendahuluan
29. Kepemimpinan seorang bapak dalam rumah tangga bak nakhoda
mengemudikan kapal. Bapak menjadi kepala keluarga yang bertanggung jawab
terhadap istri dan keluarganya. Sama seperti nakhoda yang mampu memimpin
dan melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Jika kepimimpinan kepala
keluarga baik, akan baiklah keluarga tersebut, sama halnya dengan kapal yang
dikemudikan nakhoda.
Paragraf di atas dikembangkan dengan pola ....
a. sebab akibat
d. analogi
b. pengandaian
e. penjelasan
c. ilustrasi
30. Untuk memperkuat gagasannya, seorang pembicara dalam sebuah diskusi
sering menggunakan hal-hal berikut,
kecuali
....
a. imajinasi
d. ilustrasi
b. fakta
e. perbandingan
c. angka
31. Kami semua tengah menantikan angin baik untuk melancarkan aksi menentang
mereka.
Makna angin baik dalam kalimat di atas adalah ....
a. cuaca
d. kabar
b. keadilan
e. kesempatan
c. suasana
32. Cara pemerintah menggunakan tangan besi dalam menjalankan roda
pemerintahannya tidak akan mendapat dukungan rakyat.
Ungkapan tangan besi dalam kalimat di atas bermakna ....
a. kekuasaan
b. kekuatan
c. penindasan
d. persamaan
e. pemaksaan
243
Latihan Ujian Akhir
33. Peribahasa besar pasak daripada tiang artinya ....
a. tukang kayu yang tidak terampil
b. orang yang sombong
c. teori yang berbeda dengan praktik
d. pembelian barang-barang yang tidak berguna
e. pengeluaran belanja lebih besar daripada penghasilan
34. Seseorang yang terus-menerus mendapatkan musibah, dapat dinyatakan dengan
peribahasa ....
a. bagai api dalam sekam
b. sudah jatuh diimpit tangga
c. bahasa memajukan bangsa
d. bulat air oleh pembuluh, bulat kata oleh mufakat
e. sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui
35. Semua ungkapan berikut ini mengandung makna idiomatik,
kecuali
....
a. kepala dingin
b. bertangan dingin
c. berhati dingin
d. berdarah dingin
e. terasa dingin
36. Koran ibu kota memberitakan bahwa presiden tidak menolak adanya suksesi.
Kata suksesi berarti ....
a. menuju sukses
b. kepemimpinan lain
c. penggantian pemimpin
d. pengangkatan pemimpin
e. kesuksesan pemimpin
37. Apabila kita kurang siasat
Itulah tanda pekerjaan hampir sesat
Untaian puisi di atas merupakan contoh ....
a. syair
d. puisi bebas
b. karmina
e. gurindam
c. talibun
38.
Berakit-rakit ke hulu
Berenang-renang ketepian
Bersakit-sakit dahulu
....
Melihat dari gaya bahasa yang digunakan pada cuplikan di atas termasuk karya
sastra angkatan ....
a. Balai Pustaka
d. Angkatan ‘66
b. Pujangga Baru
e. Lama
c. Zaman Jepang
244
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA dan MA Kelas XII Program Bahasa
39. Kelas akselerasi diadakan untuk memenuhi kebutuhan siswa yang memiliki
potensi dan keberbakatan akademis luar biasa.
Istilah akselerasi dalam kalimat di atas berarti ....
a. pengukuran
d. percepatan
b. prasarana
e. peningkatan
c. pengujian
40. Kesedihannya begitu mendalam karena kehilangan kekasihnya.
Ungkapan yang tepat untuk menggambarkan kesedihan itu adalah ....
a. Hancur badan dikandung tanah, budi baik terkenang juga
b. Bagaikan batu hitam tak bersanding
c. Air diminum terasa duri, nasi dimakan terasa sekam
d. Berani hilang tak hilang, berani mati tak mati
e. Bagaikan menegakkan benang basah.
B. Jawablah pertanyaan berikut ini dengan benar!
1. Bagaimanakah pendapat Anda mengenai tokoh antagonis dan protogonis
dalam karya sastra?
2. Jelaskan langkah-langkah membuat laporan diskusi atau seminar!
3. Bagaimana cara menjadi peserta diskusi yang baik?
4. Bagaimanakah menulis puisi dengan citraan yang sesuai?
5. Bagaimanakah langkah-langkah menulis cerpen yang baik?
6. Sebutkan unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik dalam karya sastra!
7. Apakah yang dimaksud dengan alur dalam karya sastra?
8. Sebutkan macam-macam paragraf dalam membuat karangan!
9. Langkah-langkah apa sajakah yang diperlukan dalam menyusun biografi?
Jelaskan!
10. Untuk membuat resensi yang baik, diperlukan beberapa unsur resensi. Sebutkan!
11. Buatlah satu paragraf dengan menggunakan pola deduktif dengan topik
antinarkoba!
12. Jelaskan perbedaan gurindam dan karmina!
13. Sebutkan dan jelaskan perbedaan karya sastra lama dan modern!
14. Apa saja ciri-ciri karya sastra angkatan ’45? Sebutkan!
15. Sebutkan dan jelaskan periodisasi sastra Indonesia!
16. Jelaskan yang dimaksud dengan resensi!
17. Bagaimanakah langkah-langkah membuat resensi yang baik?
18. Jelaskan tahap-tahap penyusunan naskah drama pendek!
19. Buatlah naskah drama pendek dengan tema bebas yang termasuk dalam
tahapan alur “pengenalan-permasalahan-penyelesaian”!
20. Carilah naskah cerpen pendek, kemudian analisislah berdasarkan unsur intrinsik
dan ekstrinsiknya!
Daftar Pustaka
Sumber dari buku:
Dawud, dkk. 2004.
Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA Kelas XII
.
Jakarta: Erlangga.
Depdiknas. 2001.
Kamus Besar Bahasa Indonesia
. Edisi Ketiga Jakarta:
Depdiknas.
Dini, Dahlia & Sitorus. 2004.
Bimbingan Pemantapan Bahasa Indonesia
.
Bandung: CV Yrama Widya.
Herman J. Waluyo. 2001.
Teori Drama dan Pengajarannya
. Yogyakarta:
Hanindita.
Junaedhi, Kurniawan. 1991.
Ensiklopedi Pers Indonesia
. Jakarta: Gramedia.
Keraf, Gorys. 1991.
Tata Bahasa Rujukan Bahasa Indonesia
. Jakarta:
Grasindo.
Kridalaksana, Harimurti. 1989.
Pembentukan Kata dalam Bahasa Indone-
sia
. Jakarta: Gramedia.
Loebis, AR. 2004.
In Memoriam
. Surakarta: Citra Etnika.
Nadia, Asma. 2002.
Cermin dan Malam Ganjil (Antologi Bersama FLP)
.
Jakarta: FBA Press.
Nicholas, Margareth & Eddy Soetrisno. 2003.
100 Tokoh Besar yang
Membentuk Sejarah Dunia
. Jakarta: Intimedia & Ladang Pustaka.
Nurgiyantoro, Burhan. 1995.
Teori Pengkajian Fiksi
. Yogyakarta: UGM Press.
Nurhadi. 1991.
Membaca Cepat dan Efektif
. Bandung: Sinar Baru.
Pradopo, Rahmat Joko. 1990.
Pengkajian Puisi
. Yogyakarta: UGM PRess.
Rendra. 1986.
Balada Orang-Orang Tercinta
. Jakarta: Pustaka Jaya.
Rifai, Mien A.
Pegangan Gaya Penulisan, Penyuntingan, dan Penerbitan
.
Yogyakarta: UGM Press.
Samad, Daniel. 1997.
Dasar-Dasar Meresensi Buku
. Jakarta: PT Gramedia.
Waluyo, Herman J. 1995.
Teori dan Apresiasi Puisi
. Jakarta: PT Erlangga.
Wiyanto, Asul. 2001.
Diskusi
. Jakarta: PT Grasindo.
Wiyanto, Asul. 2001.
Terampil Pidato
. Jakarta: PT Grasindo.
246
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA dan MA Kelas XII Program Bahasa
Sumber dari media cetak (koran, tabloid dan majalah):
Bengawan Pos
, edisi 25 Mei 2003.
Buletin Pusat Perbukuan Depdiknas
, No. 6 Tahun 2006.
Cek & Ricek, edisi 31 Januari 2007
Derap Guru
, No. 55 Tahun V - Agustus 2007.
Horison
, edisi XXIII/7 - 1988.
______, edisi XXXII/7 - 1997.
Jawa Pos
, edisi 30 Januari 2007
______, edisi 1 Agustus 2003.
______, edisi 22 November 2004.
Kompas
, edisi 22 Januari 2007.
______, edisi 7 Mei 2007.
______, edisi 21 Juni 2007.
______, edisi 6 Desember 2007.
Media Indonesia
, edisi 31 Maret 2007.
Nova
, edisi 4 Januari 2006.
____, edisi 25 April 2006.
____, edisi 17 Desember 2006.
Solopos
, edisi 24 Januari 2007.
______, edisi 7, 13, & 22 Agustus 2007.
______, edisi 2 & 11 November 2007.
______, edisi 5 Desember 2007.
Suara Karya
, edisi 29 Maret 2008.
Sumber dari internet:
http://www.solopos.net
, 25 Agustus 2004.
Ayat-ayat Cinta. htm, 2008
Sumber dari makalah:
“Materi Training Dasar-Dasar Jurnalistik”
di SMK 6 Solo, 3 Oktober 2007.
247
Daftar Pustaka
Glosarium
Glosarium
Argumen
: alasan yang dapat dipakai untuk memperkuat atau menolak
pendapat, pendirian, atau gagasan.
Biografi
: riwayat hidup yang ditulis oleh orang lain.
Diskriminatif : pembedaan perlakuan terhadap sesama warga negara
(berdasarkan warna kulit, golongan suku, agama, ekonomi, dan
sebagainya).
Diskusi
: pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran mengenai suatu
masalah.
Edukatif
: bersifat mendidik.
Ekspresi
: pengungkapan atau proses menyatakan maksud, gagasan ,
perasaan, dan sebagainya.
Fakta
: hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan; sesuatu
yang benar-benar ada atau terjadi.
Generalisasi : perihal membentuk
gagasan atau simpulan umum dari suatu
kejadian, hal, dan sebagainya.
Identitas
: ciri-ciri atau keadaan khusus seseorang atau jati diri.
Implementasi : pelaksanaan; penerapan.
Informasi
: pemberitahuan kabar.
Intonasi
: ketepatan tinggi rendah nada.
Kaderisasi
: hal mendidik menjadikan seseorang menjadi kader.
Kritik
: kecaman atau tanggapan, kadang-kadang disertai uraian atau
pertimbangan baik buruk terhadap hasil karya atau pendapat.
Kualitas
: tingkat baik buruk sesuatu; kadar.
Mahir
: sangat terlatih.
248
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA dan MA Kelas XII Program Bahasa
Mimik
: peniruan dengan gerak anggota badan dan raut muka.
Nada
: tingi rendah bunyi.
Paradigma
: kerangka berpikir.
Program
: acara
Proposal
: rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja.
Telekomunikasi : komunikasi jarak jauh melalui kawat (telegrap, telepon) dan
radio.
249
Daftar Pustaka
Indeks
Indeks
A
Argumen mendukung 11
C
Chairil Anwar 55, 203, 208
D
Dialog 3, 5, 7, 61, 123, 124, 125, 126, 149, 161, 167, 168, 192, 194, 203, 220
E
Eksposisi 193
Ella Yulaelawati 14
F
Frase verba 114
Fungsi edukatif 92
Fungsi informatif 92
G
Generalisasi 12, 13, 57, 154
Gurindam 29, 43, 45, 46, 47, 55, 129, 130
H
H.B. Jassin 50, 55
I
Ide khusus 112
Ide umum 113
J
Jawa Pos 90, 155, 174
K
Kompas 4, 64, 109, 128, 213
Kritik sastra 50, 104, 173, 226
250
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA dan MA Kelas XII Program Bahasa
L
Lamaran pekerjaan 1, 15, 16, 17, 27, 28
Lestariningsih 93
M
Muhammad Rohmadi 9
P
Public opinion 4, 213
Purwana Adi Saputra 173
R
Raja Ali Haji 43, 46
Robert T. Kiyosaki 108, 109
S
Sinopsis 47, 49, 50, 57
T
Taufiq Ismail 122
Teguh W. Sastro 174
Teknologi telekomunikasi 2
U
Ungkapan penolakan 11
Ungkapan persetujuan 11, 227
W
Workshop Teater 136, 137